Biaya Kuliah Universitas Nasional Jakarta (UNAS) 2021/2022


Universitas Nasional didirikan pada 15 Oktober 1949 atas prakarsa cendikiawan terkemuka saat itu yang berhimpun dalam Perkumpulan Memajukan Ilmu dan Kebudayaan (PMIK). Para pendiri Unas meliputi Mr. Sutan Takdir Alisjahbana, R. Teguh Suhardho Sastrosoewignjo, Mr. Soedjono Hardjosoediro, Prof. Sarwono Prawirohardjo, Mr. Prajitno Soewondo, Hazil, Kwari Kartabrata, Prof. Dr. R. M. Djoehana Wiradikarta, R. M. Soebagio, Ny. Noegroho, Drs. Adam Bachtiar, Dr. Bahder Djohan, Dr. Leimena, Ir. Abd Karim, Prof. Dr. Soetomo Tjokronegoro, Mr. Ali Budiharjo, Poerwodarminta, Mr. Soetikno, Ir. Th. A. Resink, Dr. Soemitro Djojohadikusumo, Noegroho, Soejatmiko, H. B. Jassin, Mochtar Avin, L. Damais, M. Akbar Djoehana, Nona Boediardjo, dan Nona Roekmini Singgih.

Baca Juga:   Penerimaan Mahasiswa Baru Universitas Sebelas Maret TA 2023/2024

Usaha yang awalnya dirintis para pendiri Unas/anggota PMIK pada tahun 1946 adalah mengadakan kursus-kursus meliputi bidang ekonomi, sosiologi, politik, dan filsafat.Kursus-kursus yang dipimpin oleh Drs. Adam Bachtiar tersebut dimaksud untuk memberi dasar pemahaman terhadap ilmu pengetahuan bagi setiap warga negara dalam tanggung jawabnya mengisi kemerdekaan. PMIK lalu membuka SMA sore bagi para pelajar yang bekerja di waktu pagi untuk melanjutkan pengetahuan dan mendapatkan kemajuan pada tahun yang sama.

Pelayanan PMIK kemudian dikembangkan pada perguruan tinggi Akademi Nasional. Para lulusan SMA yang tidak ingin masuk ke universitas milik Belanda saat itu, Universiteit van Indonesia (kini Universitas Indonesia), sangat antusias mendaftarkan diri pada Akademi Nasional yang menjadi cikal bakal Universitas Nasional. Perkuliahan pertama yang diadakan di kampus Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat pada 15 Oktober 1949, menjadi momentum historis yang diperingati sebagai hari kelahiran Universitas Nasional.

Baca Juga:   Biaya Kuliah Universitas Widya Mandala Surabaya (UKWMS) TA 2016-2017

Biaya Pendidikan :

Loading